Pernah mengalami Writer's Block?




Judul : Pernah mengalami Writer's Block? 

Resume Pertemuan Ke-7 

Gelombang : 28

Hari/Tanggal       : Senin, 23 Januari 2023

Tema                    : Mengatasi Writer’s Block           

Narasumber        : Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr..

Moderator           : Raliyanti, S. Sos., M. Pd.


Assalamu'alaikum Wr Wb

Waktu semakin cepat berlalu, tak terasa kita sudah memasuki pertemuan ke-7. Bersama narasumber hebat yaitu Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr kita akan banyak belajar  ilmu tentang mengatasi Writer's Block. Beliau salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.  

Menulis adalah kata kerja yang hasilnya bisa sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cerpenis, jurnalis atau blogger, namun ada juga copywriter yg tulisannya mengajak orang untuk membeli produk, ada content writer yang bertugas membuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, techincal writer, hingga UX writer, dll.
Faktanya, penulis-penulis tersebut masih bisa terserang virus WB alias Writer's Block. 

Tak peduli tua atau muda, profesional atau belum, WB bisa menyerang siapa pun yang masuk dalam dunia kepenulisan.Oleh karena itu, penting bagi seorang penulis untuk mengenali WB dan cara mengatasinya.

Pengertian Writer's Block (WB)


WB adalah kondisi dimana kita mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif atau berkurang kemampuan menulisnya. Hal ini bisa terjadi dengan disadari atau pun tidak.Istilah _writer's block_ sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Diperkenalkan pertama kali oleh Edmund Bergler, seorang psikoanalis di Amerika.

Ibarat penyakit, tentu akan lebih mudah disembuhkan bila kita mengetahui faktor penyebabnya, bukan? Begitu pula dengan WB. Agar bisa terhindar atau segera terlepas dari WB, maka kita perlu mengenali penyebabnya.


Yuk. Kita bahas satu persatu penyebab WB :

1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis sebenarnya bisa menjadi penyebab dan juga obat untuk WB. Misal ketika jadi penyebab:  Ada orang yang senang menulis cerpen atau puisi. Kemudian tiba-tiba harus menulis KTI yang tentu saja memiliki struktur dan metode penulisan yang berbeda. Bila tak lekas beradaptasi, bisa jadi kita malah terserang WB.

2. Stres

Dalam kamus Psikologi, stres diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, tegangan dan konflik. Ketika seseorang dalam kondisi tersebut tentunya menjadi kebuntuan ketika akan menulis. Karena menulis butuh daya kosentrasi

3. Lelahnya fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga dapat memicu stress. Pada akhirnya, jangankan menulis, kita bisa merasa jenuh dan suntuk. Ketika fisik kita lelah baiknya istirahat sehingga ketika kita sudah fress kembali, mulailah untuk menulis.

4. Terlalu perfeksionis

Ketika seseorang menulis terlalu perfeks dan idealis maka akan susah selesainya, karena terlalu banyak pertimbangan. Bahkan kemungkinan bisa tulisan yang sudah terangkai, tiba- tiba di delete karena kita merasa kurang bagus dan sebagainya.

Cara Mengatasi WB

1. Mencoba hal baru dalam menulis bisa jadi alternatif solusi.  Mempelajari hal-hal baru yang berbeda dg sebelumnya pasti menyenangkan. Terkadang memilih untuk sejenak rehat dan melakukan hal yang disukai untuk refreshing.

2. Membaca buku-buku ringan untuk cemilan otak juga bisa jadi solusi mengatasi WB. Biar bagaimanapun, WB bisa terjadi karena kita belum bisa mengekspresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca, kita bisa menambah kosa kata. 

3. Free Writing /menulis bebas,dimana kita tidak terlalu mempermasalahkan kesalahan dalam ejaan,salah ketik dan sebagainya

Demikian materi yang sudah disampaikan narasumber yang luar biasa bermanfaat buat kita semua. Semoga ilmu yang sudah kita peroleh, dapat kita praktekan. 

Semangat terus untuk menulis bapak ibu. 

Wassalamu'alaikum Wr Wb





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coretan perdanaku di awal tahun 2023

Pentingnya Proofreading

Tips mengelola majalah sekolah